Fenomena Buah Kakao Gosong: Penyebab dan Solusi untuk Petani

Fenomena buah kakao gosong disebabkan oleh infeksi jamur, paparan matahari berlebih, kekurangan nutrisi, dan serangan hama, yang dapat dikendalikan melalui pemeliharaan intensif, penggunaan agen hayati, serta dukungan kebijakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kakao Indonesia.

Kania Gita Lestari

2/7/2025

Buah kakao atau cokelat dengan nama ilmiah Theobroma cacao famili Sterculiaceae merupakan komoditas penting di Indonesia yang menjadi bahan dasar industri makanan dan minuman. Indonesia adalah salah satu produsen kakao terbesar di dunia, bersama dengan Pantai Gading dan Ghana. Sebagian besar kakao Indonesia dihasilkan dari perkebunan rakyat, yang menyumbang lebih dari 90% dari total produksi. Sentra produksi utama meliputi Sulawesi, Sumatera, Papua, dan Jawa.

Industri kakao memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan di sektor perkebunan, menciptakan lapangan kerja bagi jutaan petani dan pekerja di sektor pengolahan. Namun, produktivitas kakao Indonesia cenderung lebih rendah dibandingkan negara produsen utama lainnya. Banyak petani kakao menghadapi masalah serius yaitu buah kakao yang menghitam atau "gosong," sehingga memengaruhi hasil panen dan kualitas biji. Masalah ini tidak hanya merugikan petani secara ekonomi, tetapi juga mengancam keberlanjutan industri kakao.

Lalu Mengapa Buah Kakao Bisa Gosong?

Buah kakao yang menghitam biasanya disebabkan oleh beberapa faktor utama, penyebab buah kakao gosong antara lain:

  1. Infeksi Penyakit Jamur Phytophthora palmivora, yang dikenal sebagai penyebab busuk buah. Infeksi ini dimulai dengan munculnya bercak cokelat pada permukaan buah yang lama-kelamaan meluas hingga membuat buah menghitam dan kering. Kasus penyakit ini juga diteliti oleh Leiwakabessy et al. pada tahun 2020 di Desa Karlutu, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah menjelaskan bahwa kasus busuk buah atau buah kakao gosong dengan rata-rata Tingkat kerusakan yang sedang sampai berat,

  2. Paparan Matahari Berlebih. Kondisi cuaca ekstrem, seperti paparan sinar matahari yang terlalu kuat, juga dapat menyebabkan buah kakao tampak gosong. Hal ini terutama terjadi pada pohon yang kurang memiliki naungan alami dari dedaunan.

  3. Kekurangan Nutrisi, tanaman kakao yang kekurangan unsur hara, seperti kalium dan magnesium, sering kali menghasilkan buah yang lemah dan lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi lingkungan buruk.

  4. Serangan Hama, beberapa jenis hama, seperti penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella), dapat merusak buah sehingga memicu pertumbuhan jamur atau bakteri yang membuat buah tampak gosong.

Dampak Bagi Para Petani

Buah kakao yang menghitam tidak dapat dipanen untuk diolah menjadi biji berkualitas, sehingga mengurangi hasil panen secara signifikan. Selain itu, harga jual biji kakao dari buah yang terinfeksi penyakit juga akan menurun drastis di pasar.

Solusi Bagi Para Petani

Beberapa cara yang adapat dilakukan untuk mengatasi Buah Kakao gosong, yakni yang paling utama harus melakukan pemeliharaan intensif yang diantaranya terdapat kegiatan pembersihan lahan, penyiangan, pemupukan, penyiraman, serta pemangkasan pohon secara rutin. Selain itu, penanaman pohon pelindung, dapat membantu mengurangi paparan sinar matahari berlebihan yang merusak buah kakao. Kebun kakao harus selalu dijaga kebersihannya dengan mengumpulkan dan membuang buah yang terinfeksi, sehingga mengurangi sumber infeksi di lapangan. Solusi lainnya yakni dengan agen hayati Trichoderma sp., pemberian Trichoderma asperellum mampu menghambat pertumbuhan Phytophthora spp. secara in vitro dan in vivo dan benih kakao dapat berkecambah optimal hingga hari ke-7 penyimpanan setelah pemberian T. asperellum (Kumala et al. 2023). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pontianak pada 2016 oleh Cikita et. al. membuktikan bahwa Trichoderma viride paling mampu menghambat pertumbuhan jamur Phytophthora palmivora sebagai antagonis dengan persentase tinggi, yaitu sebesar 71,95%.

Dengan penerapan teknik budidaya terutama pemeliharaannya yang tepat serta penanganan yang konsisten, fenomena buah kakao gosong dapat diminimalkan. Diperlukan pula dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, seperti pelatihan kepada petani dan akses ke alat atau bahan pengendalian penyakit, agar kualitas kakao Indonesia tetap terjaga di pasar global maupun pasar lokal. Keberhasilan dalam mengatasi masalah ini tidak hanya membantu petani meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kakao terbaik di dunia.

Referensi

  • Cikita D, Khotimah S, Linda R. 2016. Uji Antagonis Trichoderma spp. Terhadap Phytophthora palmivora Butl. Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao (Theobroma cacao L.). Protobiont 5 (3) : 59-65.

  • Leiwakabessy, C., Masauna, E., & Uruilal, C. 2020. Kejadian Penyakit Busuk Buah Kakao (Phytophthora palmivora var. palmivora) di Desa Karlutu, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Pertanian Kepulauan 4(1): 20-29.

  • Lila, K. D. L. S. K., Proborini, M. W. ., & Wijayanti, F. E. . 2023. Potensi Trichoderma asperellum TKD dalam Menghambat Phytophthora spp. pada Benih Kakao Selama Masa Penyimpanan. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati 8(1):40–50. DOI: https://doi.org/10.24002/biota.v8i1.6076

Kania Gita Lestari, S.Hut., M.Si
Alumnus Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University