Dosen dan Mahasiswa ITERA Manfaatkan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk Rancang Ekowisata Hutan Mangrove Pasir Sakti, Lampung Timur
Kontribusi nyata seperti ini membuktikan bahwa peran perguruan tinggi tidak hanya sebatas di ruang kelas, tetapi juga mampu menjangkau dan membawa manfaat langsung ke tengah-tengah masyarakat.


Foto: (Doc: Tim PKM UAV NAS ITERA)
Lampung Timur, 10 Desember 2024 — Komitmen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dalam mengamalkan tridarma perguruan tinggi terus diwujudkan melalui berbagai kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Salah satu inisiatif terbaru adalah pengembangan kawasan ekowisata mangrove di Pasir Sakti, Lampung Timur, yang memanfaatkan teknologi pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk pemetaan kawasan.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi lintas disiplin antara dosen dan mahasiswa dari Prodi Rekayasa Kehutanan (Khoryfatul Munawaroh, Nurika Arum Sari, Mhd Muhajir Hasibuan, dan Sena Maulana) serta Teknik Geomatika (Agung Mahadi Putra Perdana). Sinergi keilmuan ini diharapkan dapat menghasilkan rancangan kawasan ekowisata mangrove yang terpetakan secara detail dan mendukung pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Program ini mendapat sambutan hangat dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Mutiara Hijau I, yang menjadi mitra utama dalam pelaksanaan kegiatan. Ketua KTH, Samsudin (52), menyatakan antusiasmenya dalam mengembangkan potensi ekowisata mangrove di wilayah mereka. Dukungan juga datang dari masyarakat sekitar yang melihat peluang besar dari pengembangan wisata berbasis alam ini sebagai sumber peningkatan ekonomi dan kesejahteraan.
Teknologi UAV dalam Pemetaan Ekowisata
Salah satu terobosan penting dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan drone atau UAV untuk melakukan pemetaan spasial kawasan mangrove. Teknologi ini memungkinkan tim ITERA memperoleh citra udara secara detail, cepat, dan akurat—sebuah keunggulan yang sulit dicapai melalui metode pemetaan konvensional.
Tak hanya memetakan batas wilayah dan jalur wisata, UAV juga digunakan untuk mengidentifikasi jenis mangrove, area sebaran satwa liar, serta potensi daya tarik edukatif lainnya. Teknologi ini telah terbukti efektif untuk berbagai keperluan pemantauan lingkungan, seperti analisis kualitas air, pengamatan pertumbuhan vegetasi, hingga mitigasi bencana (Wanatabe & Budiono, 2023; Hardin & Jensen, 2011).




Foto: Mahasiswa Itera menerbangkan Drone (Doc: Tim PKM UAV NAS ITERA)
Plang Edukasi: Menyampaikan Informasi, Menumbuhkan Kepedulian
Setelah proses pemetaan, tim pengabdian melanjutkan kegiatan dengan pemasangan plang informasi di sejumlah titik strategis dalam kawasan mangrove. Plang ini tak hanya berfungsi sebagai penanda lokasi penting dalam rencana ekowisata, tetapi juga menjadi media edukasi bagi pengunjung dan masyarakat sekitar.
Informasi yang disajikan mencakup jenis-jenis vegetasi mangrove, fauna khas yang hidup di dalamnya, dan pesan-pesan pelestarian. Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya diajak menikmati keindahan alam, tetapi juga memahami nilai ekologis kawasan tersebut. Keterlibatan masyarakat, terutama anggota KTH, dalam pemasangan plang turut memperkuat rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kawasan.
Menuju Ekowisata yang Berkelanjutan
Program ini dirancang bukan sebagai kegiatan sesaat, melainkan sebagai program berkelanjutan yang akan terus dikembangkan dalam fase-fase berikutnya. ITERA berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan teknis, edukasi, dan pembaruan data spasial untuk memastikan keberlanjutan program.
Melalui sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat lokal, dan pemerintah daerah, tim pelaksana percaya bahwa pengembangan desa wisata berbasis pelestarian lingkungan akan menjadi fondasi penting menuju masa depan yang lebih hijau dan sejahtera. ITERA hadir tidak hanya sebagai pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai mitra strategis masyarakat dalam merancang solusi nyata untuk pembangunan berkelanjutan.
Penulis:
Khoryfatul Munawaroh (1); Nurika Arum Sari (1); Mhd Muhajir Hasibuan (1); Sena Maulana (1); Agung Mahadi Putra Perdana (2)
Email: khoryfatul.munawaroh@rh.itera.ac.id
(1) Dosen Program Studi Rekayasa Kehutanan, Institut Teknologi Sumatera,
(2) Dosen Program Teknik Geomatika, Institut Teknologi Sumatera